Sabtu, 05 Mei 2012

Dalam Dekapan Ukhuwah


karena beda antara kau dan aku sering jadi sengketa
karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran
karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu
wasiat Sang Nabi itu rasanya berat sekali :
"jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara"

mungkin lebih baik kita berpisah sementara,
sejenak saja menjadi kepompong dan menyendiri
berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam
bertafakur bersama iman yang menerangi hati
hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari
melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia

lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah
mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi
dengan persaudaraan suci, sebening prasangka, selembut nurani,
sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji.


-Salim A.Fillah-



Perlu teman untuk berbagi, perlu sahabat untuk melepas rindu, perlu kawan untuk saling mengingatkan. Namun seringkali, terus bersama mereka membuat kita jenuh. Kita butuh udara baru untuk bernafas. Terus bersama juga tak selalu indah. Malahan akan sering menemukan banyak perbedaan yang tak jarang menimbulkan percekcokan. Awalnya mungkin masih bisa dipendam namun jika hanya ditumpuk saja tanpa diatasi maka akan berakibat perselisihan yang berkepanjangan. Jika sudah begini, tali yang putus akan sulit untuk disambung, kalaupun masih bisa disambugung akan tetap menimbulkan bekas putusnya. Pada dasarnya seperti itulah kita dalam berkawan. Perlu diingat, manusia tidak akan pernah terlepas dari perkara semacam ini. Dari mulai Qabil dan Habil hingga ummmat Nabi Muhammad SAW, bahkan akan semakin menjadi saat mendekati akhir zaman. Untuk itulah Allah menurunkan sifat Arrahmanurrahiim. Agar saat saudara kita berbuat salah kita dapat menegurnya dengan penuh kasih. Agar saat saudara kita menyimpang masih ada rasa sayang yang membuat kita berbuat sesuatu untuk meluruskannya. Agar wasiat Sang Nabi yang mulia dapat kita jalankan dengan penuh keimanan. Agar Rahmat Allah turun kepada kita semua.

Ya, semua itu karena Dia yang menurunkan keindahan ukhuwah.

Teruntuk saudaraku yang pernah tersakiti oleh kata, sikap dan laku-ku. Mohon maaf yang mendalam kepada kalian. Semoga Allah masih berkenan memberikan Hidayah-Nya kepada kita semua. Semoga Allah kumpulkan kita di Jannah Firdaus-Nya seperti Ia mengumpulkan kita di dunia (bahkan dalam keadaan yang lebih baik tentunya). Aamin.

Jumat, 04 Mei 2012

Inikah Rasanya

Selasa, 5 Juli 2011



Allahu Akbar.... Azan zhuhur berkumandang,, alhamdulillah muker hari ini selesai. Lanjut... sambut panggilan Ilahi..
Kricik...kricik.. mmmh... segernya siang-siang kena air wudhu :-). Sesampainya di Yarmuk (nama masjid di kampusku) ketemu beberapa temen tak sengaja membentuk separuh lingkaran.
Ada kabar duka! salah seorang temenku 'Kejambretan Hape'. Ugh.. pastinya sedih bgt.. krn bentar lagi rencananya dia mau pulkam.. memang,, saat ini tuh lagi masanya liburan. Sekilas menyampaikan empati aku segera shalat. Selesai shalat terlintas dipikiranku.. koq,, perasaan orang-orang terdekatku lagi pada kena musibah,, pertanda apa ya??
entah kenapa aku kepikiran,, gimana ya rasanya kehilangan (barang berharga kita)??
aghh.. cepat-cepat aku tepis pikiran itu.
Selang beberapa waktu
Sampailah aku di stasiun depok baru,, mau pulang ceritanya.. nunggu kereta ekono mi kira-kira 1jam lagi baru dateng.
Daripada bengang-bengong di tempat nunggu lebih baik aku ke mushola unutuk muroja'ah.

* ---------------------------------------- *

Sejam kemudian.

ALhamdulillah kereta ekonomi udah dateng,, tapi kondisinya penuh banget. Mau gak mau aku harus naek karena kalo nunggu kereta selanjutnya pasi lama lagi. Saat kereta bergerak jalan aku disibukkan oleh pikiranku. Gak berapa lama," kompas seribu, media gopek, kompas seribu, media gopek.." begitu teriak tukang koran. Tertarik dengan harga kompas yang cuma seribu (biasanya 3500) aku pun mengeluarkan uang dan membelinya. Lumayan,, :p

Waktu terus aja berjalan,, tiba-tiba koq ada mas-mas mepet ke sisi kananku ya?? ya,, sisi kanan adalah sisi untuk membuka tas ku (yang didalemnya ada dompet). Dengan mengabaikan feelingku aku masih aja berdiri dengan tenangnya. Merasa terlalu sempit tempat aku berdiri, akupun mundur kebelakang mencari tempat yang masih lega. Ternyata.. disisi belakangku masih lowong... Kereta berhenti tepat di stasiun UI,, mas-mas yang mepet aku tadi turun. Saat itu juga aku mulai curiga dan memeriksa tas ku. Saat kulihat sisi kanan tasku resletingnya agak naik keatas. Spontan aku berucap " Yah,,, kecopetan.."
Mau teriak? malu.. karena kereta juga udah keburu jalan. Akhirnya aku masih berdiri ditempat semula dengan tak mengucap apapun. Mencoba tenang.. Batinku.." Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un"..
Sempet sedih juga.. karena disana ada ongkos buat sebulan kedepan.. :'(
Yaudahlah.. udah kejadian. Cuma bisa beristirja, istighfar dan terus berharap.. semoga dapet sumber rezeki baru,, dan semoga ini kali terakhir mas-mas itu mencopet.
Kembali teringat kejadian siang tadi saat temen kejambetan hape,, oh... begini rasanya kehilangan..

SELAMAT PAGI DUNIA ......

First Comment in May 2012


"Yang menjadikan mati dan hidup,supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"
(Al Mulk: 2)


Revisi Motto : SEGERA SELESAIKAN URUSANMU SEBAIK-BAIKNYA LALU BANTULAH ORANG LAIN MENYELESAIKAN MASALAHNYA .




\^v^/ yep,,,yep,,, semoga menjadi penyemangat Aktivitas Tiap Hari. AAmin





Kamis, 03 Mei 2012

AYOOOOOOO...TEMUKAN SYUKURmu


"aduh hape saya kemana ini? koq gak ada ya? perasaan usah saya taro di tas deh", sambil mikir-mikir.
"aiiiiihhhhh bodoh banget aku kenapa ngomong kayak gitu, terlalu to the point! malu-maluin aja", sambil memukul-mukul kepala pelan.
"dia kenapa sihh? begitu banget wajahnya..biasa aja kaleee". Lagi sensi.

Mungkin kalimat-kalimat singkat diatas pernah terlontar dari lisan kita. Bahkan tak jarang menyalahkan diri sendiri saat sikap-sikap yang tak diinginkan datang. Contoh kecilnya, lupa, to the point (nyeplos), sensi(tif) mejadi hal yang sering kita anggap negatif. Mengapa? karena fenomena yang ---mungkin---kita lihat dalam kehidupan sehari-hari menyajikan sisi negatif yang lebih besar dari sisi positifnya. Lalu, pantaskah kita menyalahkan sikap-sikap itu yang memang sudah alami ada pada diri manusia? Sesungguhnya setiap hal yang ada didunia ini-termasuk sikap sikap itu- tidaklah Allah ciptakan dalam kesia-siaan. Hanya saja 'pemakaian'nya saja yang kurang tepat sehingga yang terlihat hanyalah keburukannya saja.

Lupa. ia berfungsi menghilangkan memori-memori buruk yang ada dalam ingatan kita. Menghilangkan kenangan pahit yang pernah kita alami dan bahkan menghilangkan rasa sakit yang dialami oleh ibu yang pernah melahirkan. Apa jadinya bila kita selalu mengingat kejadian buruk yang pernah menimpa kita? atau ibu yang telah lama melahirkan masih saja mengingat rasa sakit yang dideritanya saat proses melahirkan itu? Tentu akan sangat tersiksa hidup ini. Sedikit sekali kebahagiaan yang kita kecap selama hidup, padahal Allah memberikan begitu banyak kenikmatan dalam hidup ini.

To the point (nyeplos #eh). Bayangkan, saat seorang teman kita diundang menjadi pembicara dalam seminar internasional yang mengundang ratusan orang dari seluruh penjuru dunia dan tentunya akan sering kena jeprat-jepret kamera, kita sebagai temannya tidak memberitahukan bahwa ada potongan cabai merah di sela-sela giginya! ternyata sebelumnya dia habis sarapan nasi goreng pedas. Waaaahhhhh..... betapa malunya ia kalo kita tidak segera memberitahukannya (baca: to the point. Mungkin ia bakalan sangat malu saat ia tahu cetakan foto yang terdapat gambar dirinya terselip potongan cabai merah di sela-sela giginya. Malu yang ia derita akan berbeda kadarnya jika dibandingkan kalau kita yang memberitahukannya. Wuiihh..berabe.

Sensi(tif). Nah, ini dia yang gak bisa ketinggalan dari kaum hawa (kaum adam juga banyak koq meski gak umum). Dikit-dikit curiga. Dikit-dikit ngambek. Jjjjiiiaahhhh....cuape deh #:-/. Orang lain cemberut dikit , perasaan (berkata) dia lagi kesel ama kita. Gak nyapa, dianggepnya sombong (mungkin emang gak engeh tuh..). Tuh kan jadi males deh deket-deket ama manusia model gini. Eitt,, tunggu dulu !Gak selamanya rasa sensi(tif) itu buruk koq.. ia bisa berguna untuk mengetahui dan merasakan kondisi seseorang yang sesungguhnya dengan bersikap penuh perhatian ke orang itu atau yang biasa kita kenal dengan sikap empati. Kalo gak ada rasa empati, maka dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang individualis yang berakhir 'ketragisan'. Karena akan banyak orang yang mati kelaparan sementara tetangga sebelahnya sedang berpesta ria.

Nah, nah... ada juga kan manfaatnya... Peracaya deh, setiap yang Allah ciptakan pasti ada manfaat didalamnya. Tinggal bagaimana kita aja yang menemukan rasa syukur itu pada kondisi tersulit sekalipun (sulit menerima kekurangan diri sendiri). Okeh?? kalo sikap-sikap semacam itu timbul lagi pada kondisi yang gak seharusnya jangan terlalu menghakimi diri sendiri ya... manusia itu emang tempatnya salah , tugas kita hanya memenej kesalahan itu agar gak terulang di lain waktu ataupun kalo terulang kadarnya harus semakin berkurang.

Last But Not Least, teruslah memperbaiki diri sendiri.

SEMANGAT PERBAIKAN DIRI !!!!!

Senin, 30 April 2012

F A N A

Sebuah perenungan pribadi.

Awalnya memikirkan tentang perkawanan, persahabatan dan ....cinta.
Lalu berusaha melihat dan merasakan setiap peristiwa yang pernah terjadi. Terkadang senangnya bukan kepalang hingga terbahak sendiri. Namun disisi lain sedih yang teramat sampai mengeluarkan air mata dan tersedu bahkan sampai menyesakkan dada. Ada juga rona kekesalan, memerah, hingga marah tanpa sebab. Ahh,, seperti setengah waras aku ini. Sesungguhnya apa yang terjadi pada diriku ini?

Ditempat aku berdiri kini aku merasakan sesuatu yang lebih dari tempat sebelumnya. Dulu,, aku tak pernah ingin mengikat hatiku pada siapapun. Karena aku senang kebebasan. Aku senang ke tempat manapun yang kusuka tanpa ada satupun orang yang memberatkan hatiku. Aku adalah pribadi yang bebas. Namun, setelah bertemu dengannya, berkawan dengannya, bermain dengannya, duniaku terasa berbeda. Ya, berbeda. Terasa perubahan yang membuatku tersenyum didekatnya dan sedih bila tak bersamanya. Sungguh, hal ini benar-benar kurasakan. Hal yang tak pernah kurasakan saat berteman dengan siapapun, termasuk sahabat terbaikku. Perasaan macam apa ini? Cinta kah??
Aku tak percaya jika aku bisa mencintai seorang kawan hingga demikian. Padahal dulu aku amat menghindarinya karena aku tak mau merasakan sakit bila kawan yang kucintai tak bersamaku lagi. Tapi apa daya, pesonanya membuatku selalu ingin bersamanya. Aku tak tahu apakah perasaanku sama dengannya. Apapun tanggapannya tentang diriku, aku senang bisa mencintainya. Karena ia memang orang yang pantas untuk dicintai.

Beberapa waktu berjalan, seperti ada minder yang menelusup pada diriku. Aku malu karena merasa tak berguna untuk dirinya sedang ia selalu saja membantuku tentunya dengan ketulusan yang penuh. Lama kelamaan , sedikit demi sedikit aku mulai menjauhinya. Padahal jika aku menjauhinya, justru membuat hatiku terasa sakit, sakit sekali, namun kutahan. Disaat yang sama mungkin ia berpikir lain perihal diriku yang menjauhinya. Mungkin ia merasa ada kesalahannya yang membuat aku harus menjauhinya. Dan...ia pun benar-benar menjauh dariku. Ahh, Bodohnya aku.

Kini, ia seperti tak ingin bersamaku lagi. Ia bisa mengulang kisah indah saat bersamaku dengan orang lain, sedang aku? aku masih belum bisa mengulangnya dengan orang yang berbeda. Aku sangaat kecewa. Sebegitu hebatkah dia? Memang tak salah aku pernah mencintainya, karena ia memang orang yang sangat hebat kebaikannya. Dimanapun ia berdiri, ia bisa tegak. Dan, aku belajar banyak darinya meskipun kenyataan sekarang tak bersamanya lagi.

Kemudian dalam perenunganku yang lain, timbul pertanyaan : "Pernahkah kau mencintai Sang Pencinta seperti kau mencintai kawanmu itu? Bukankah Ia sangat mencintaimu melebihi cinta kawanmu terhadapmu?Kau bisa menangis karena jauh darinya pernahkah kau melakukan hal yang sama untuk Yang Menciptakannya?" Ohh, pertanyaan yang menyesakkan dada.

Aku kembali berpikir dalam kekecawaan yang dalam tiba-tiba sebuah nasihat,"jika kau merasa kecewa kepada makhluk itu tandanya Ia ingin kau kembali ke pangkuanNya. Ia ingin menunjukkan bahwa tak ada yang mencitaimu melebihi cintaNya kepadamu."

Ohh Rabb.. maafkan kealpaanku.

Mencoba Mengerti

Mencoba mengerti arti kehidupan. Dulu, saat saya masih menduduki usia sekolah dasar. Seringkali saya menatap cermin. Bukan untuk memuji diri sendiri "wah, saya cantikya.." atau mempertanyakannya "saya cantik ga sih?"Sesekali saya bergaya didepan cermin sambil memeperhatikan setiap lekuk tubuh yang Allah ciptakan, mata, hidung, telinga, badan, tangan, kaki. Dan terlintas di kepala saya.."untuk apa saya diciptakan ya? kenapa saya ada disini? kenapa nama saya Devi? kenapa juga bentuk saya seperti ini? kenapa saya gak diciptakan sebagai debu aja?" pertanyaan pertanyaan semacam itu seringkali spontan keluar tatkala saya bercermin. Dan... itu hanya menggelayut di alam pikiran saya aja. Tidak keluar. Seiring berjalannya waktu , saya mulai dapat mengerti dan menjawab sendiri berbagai pertanyaan-pertanyaan itu. Saya Mempertanyakan Kehidupan. Bertambahnya usia, membuat pertanyaan yang semuanya telah terjawab, kini makin berkembang. Saat saya mengebu-gebu untuk menjadi bintang kelas, disaat yang sama saya kembali bertanya, "untuk apa nilai yang mati-matian saya dapatkan? Apakah saya paham dengan semua pelajaran yang telah saya dapatkan? kalo tidak paham , lalu untuk apa saya belajar? apa gunanya saya bersaing untuk mendapatkan bintang kelas?" . Pertanyaan-pertanyaan itu selalu saja menggelayut, apalagi kalo sedang ga ada kerjaan. Seperti biasa, pertanyaan-pertanyaan itu hanya menggelayut dikepala sampai akhirnya menemukan jawabannya sendiri. Semakin jauh saya berjalan, semakin saya menemukan berbagai macam karakter manusia, menemukan sisi lain kehidupan, menemukan kepingan-kepingan hikmah yang berceceran, menemukan berbagai episode kehidupan, menemukan macam lika-likunya, menemukan dan menemukan hal-hal lainnya...

Senin, 05 Desember 2011

ARTI WALL(DINDING) PADA FACEBOOK

1. Tembok Ratapan

Ibu Kota Israel yang luasnya sekitar 700 kilometer ini adalah kota yang berdiri di sekitar pegunungan yang indah. Penuh dengan situs-situs suci bagi umat berbagai agama, sehingga mejadi magnet bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Tembok Barat alias Tembok Ratapan, misalnya. Dinding bait suci di Jerusalem yang dibangun oleh Raja Salomo atau Sulaiman dan Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada 70 Masehi. Bangsa Yahudi percaya tembok ini tidak ikut hancur karena di tempat ini berdiam Shekhinah.Dengan demikian, berdoa di tembok ini sama artinya berdoa kepada Tuhan. Biasanya,peziarah dari berbagai penjuru dunia juga menyelipkan kertas doa di sela-sela batu tembok ratapan. Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu. Panjang tembok ini sebenarnya sekitar 485 meter. Namun kini yang tersisa hanya 60 meter. Tembok tersebut berbatasan langsung dengan Masjid Al-Aqsa dan Masjid Omar. Bagi kaum muslim, dinding ini merupakan dasar dari Masjid Suci Al-Aqsa. Tembok ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah atau mechitza untuk memisahkan laki-laki dan perempuan karena Yahudi ortodoks saat berdoa tidak boleh bersama-sama dengan perempuan. Pada 1948 hingga 1967, Yahudi tidak diperkenankan untuk mendatangi tembok ini lantaran berada di bawah pengawasan pemerintahan Yordania.

2. Apakah Hubungan Tembok Ratapan dengan Wall Facebook?

Kenapa di Facebook mempunyai Wall (Dinding Tembok)? Karena pemiliknya -Mark Zuckerberg-adalah orang Yahudi – walau kabar terakhir dia mengproklamirkan diri sebagai atheis,(mungkin) terinspirasi dari salah satu tempat suci Yahudi di Yerusalem yang bernama Tembok Ratapan. Dimana kaum Yahudi melakukan ritual ibadah dengan berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu. Itulah (mungkin) inspirasi Facebook Wall, untuk curhat,dan sebagainya.

3. Tembok Ratapan = Wall Facebook?

Tembok ratapan itu kini masih berdiri, dan masih banyak orang datang kesana untuk berdoa dan meratap, sekaligus menuliskan harapan-harapannya lalu menyelipkannya ke dinding-dinding tembok itu. Nah, kini ada sebuah tembok baru yang dibuat di luar tembok ratapan itu. Jika yang datang ke tembok ratapan sebagian besar adalah orang-orang yahudi, maka di tembok baru itu, yang datang meratap bukan saja orang-orang yahudi, tetapi juga orang-orang Muslim dan orang-orang umum. Mereka dengan leluasa meratap, mengeluarkan keluh kesahnya,menuliskan harapan-harapannya, dan menghaturkan doa-doanya. Bahkan, jika Tembok Ratapan di Palestina hanya sedikit pengunjungnya, itu pun tidak setiap hari, maka tembok yang baru ini selalu dipenuhi oleh pengunjung dari segala penjuru dunia tiap harinya. Bahkan ada yang setiap hari tidak pernah meninggalkan tembok baru ini saking khusyuknya ibadah mereka di tempat itu. Meski begitu, ia tidak pernah sesak, para pengunjungnya bisa dengan leluasa mengunjungi tembok-tembok itu. Bahkan, mereka diberikan kemudahan dengan dibebaskannya mereka membuat privatisasi pada sebagian tembok tertentu. Mereka bisa menuliskan harapannya, menyelipkan keluh kesah dan doa-doa panjangnya di dinding-dinding tembok itu, bahkan kini mereka juga dapat menyelipkan foto-foto diri mereka. Mereka juga dapat berinteraksi dengan pengunjung lain yang juga menjadi peratap di tembok itu. Kadang, mereka saling bertukar komentar atas keluhan, harapan, doa, atau sekadar celoteh kecil yang disisipkan di dinding mereka. Begitu mudah, begitu akrab, dan begitu alami…Ya.. tahukah kalian? Kini, tembok ratapan itu bernama Facebook!!! Di Facebook, kita mengenal istilah wall/dinding. Di sana kita biasa mencurahkan isi kepala kita, harapan, doa dan sebagainya. Secara konseptual, ini sama dengan konsep tembok ratapannya orang yahudi. Bedanya, tembok ratapan kita itu adalah tembok maya, sementara tembok ratapan orang yahudi itu bersifat nyata.Ya, di sini kita bisa melihat bagaimana orang yahudi itu mengamalkan ajaran agamanya,bahkan sampai di dunia maya. Bukankah pemilik dan penggagas facebook ini adalah orang yahudi?

4. Siapa Mark Zuckerberg?

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, seorang Yahudi yang lahir di New York pada 14 Mei 1984. Tahun 1984 adalah tahun dimana George Orwell menulis dalam bukunya, sebagai deklarasi tahun peperangan untuk menguasai dunia. Nama lain dari New York adalah Little Israel (Israel Kecil), karena kota ini menjadi tempat tumbuh subur dan berkembang para Yahudi di AS. Zuckerberg mengoperasikan Facebook di seluruh dunia di sebuah kamar kecil di Harvard, sebuah institusi pendidikan yang dipegang oleh Yahudi. Dan nama Facebook berakar kata dengan Faceit, sebuah kata yang terkenal sebagai jargon Yahudi dalam menguasai dunia. Jadi, Facebook bukanlah sebuah kebetulan. Saat ini, jutaan orang hinggap di Facebook. Anda akan dianggap mahluk aneh ketika hidup di kota namun tidak mempunyai account Facebook. Facebook yang memungkinkan pertama kali orang mengakses jaringan maya selama 24 jam karena kemudahan GPRS di telefon genggam. Hingga, dengan mudah,semua orang bisa diketahui keberadaannya. Dengan mempunyai account Facebook, itu artinya, Anda membiarkan isi hati Anda bicara di depan publik.

5. Sekedar Renungan dan Nasehat

Terus terang hati ini merasa tidak enak melihat banyak status tidak jelas dan kurang bermanfaat muncul dari account teman-teman.Tidak mengapa jika yang ditulis atau disampaikan berupa ilmu, nasehat atau info-info yang bermanfaat. Namun kalau ekedar isi hati,luapan perasaan, kekecewaan, kegaguman atau entah apapun namanya yang kiranya tidak bermanfaat maka kiranya tidak perlu ditulis disampaikan lewat fb atau yang lainnya. Selain itu sia-sia, hal tersebut juga tidak baik untuk menjaga ‘privasi’ dan muru’ah/kehormatan diri. Hendaknya kita senantiasa menjaga waktu kita,jangan hanya dihabiskan untuk sekedar update status atau membalas/berkomentar pada status-status yang tidak jelas.Betapa indah apa yang disampaikan Rasulullah Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : "Telah bersabda Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa Sallam : "Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya." [Hadis hasan riwayat Tirmidzi (no. 2318) dan lainnya]

6. Waktu yang Sia-Sia Di Depan Facebook

Saudaraku, inilah yang kami ingatkan untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!! Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan:“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas:“Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah).Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:“Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.” Ingatlah … Kematian Lebih Layak Bagi Orang yang Menyia-nyiakan Waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu: “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu),berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)

7. Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah

Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang senang dikirimi pesan nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,ﺱﺎَّﻨﻠِﻟ ْﻢُﻬُﻌَﻔْﻧَﺃ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ُﺮْﻴﺧ“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,ﻪِﻠِﻋﺎَﻓ ِﺮْﺟَﺃ ُﻞْﺜِﻣ ُﻪَﻠَﻓ ٍﺮْﻴَﺧ ﻰَﻠَﻋ َّﻝَﺩ ْﻦَﻣ “Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR.Muslim). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,ﻢَﻌَّﻨﻟﺍ ُﺮْﻤُﺣ َﻚَﻟ َﻥﻮُﻜَﻳ ْﻥَﺃ ْﻦِﻣ َﻚَﻟ ٌﺮْﻴَﺧ ﺍًﺪِﺣﺍَﻭ ًﻼُﺟَﺭ َﻚِﺑ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻯِﺪْﻬَﻳ ْﻥَﻷ “Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah(harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 10 bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat. Setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya.Dan fenomena demikian menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang malu,tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga . Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan dengan sindiran keras kepada kita“Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).

Beberapa orang sering dgn mudahnya meng-up date status mereka dgn kata-kata yg tidak jelas, entah apa tujuannya selain untuk numpang beken, cari perhatian dan pengin ada komen-komen dari lainnya
". Dingin . . .
B.E.T.E. . .
Capek
Puanass buaget neh !
Aarghhh .. . !!!!
Gile tuh org !
Aku masih menanti . . .
etc....

8. Adab-Adab Berfacebook

Berikut ini dilampirkan adab-adab mengenai perilaku ataupun sikap yang harus dilakukan dalam menggunakan jaringan Facebook, yang merupakan media terbesar yang sedang populer di lingkup kehidupan kita

• Adab-adab Berfacebook :
1. Sopan
Baik di dunia nyata maupun dunia maya, bila anda ingin berkenalan tentunya harus sopan dan jujur. Ketika berteman dengan teman-teman atau sahabat lainnya, janganlah melupakan peran teman anda sebagai penghubung anda yang bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka melalui teman anda.

Rosulullah bersabda,

“Kamu semua tidak mungkin dapat bergaul dengan orang lain dengan menggunakan hartamu saja, tetapi hendaklah seseorang dari kamu semua itu bergaul dengan mereka, dengan muka yang berseri-seri dan berakhlak yang baik” (HR Thabrani, Baihaqi dan lain-lain).

Rosulullah juga bersabda,

“Sayapun suka juga bersendagurau, tetapi saya tidak akan mengucapkan melainkan yang hak” (HR Thabrani dan Khatib).

Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rosulullah mengajarkan dalam pertemanan berlaku sopan dan jujur dalam arti sopan dengan bermuka berseri-seri dan berakhlak yang baik, serta bila bersendagurau berlakulah mengucapkan yang hak atau jujur.

2. Janganlah berkomentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan anda.

Bila anda sedang patah hati atau putus cinta atau kesal setengah mati karena sesuatu hal atau kekasih pergi dengan perempuan lain, sebaiknya simpan saja di ruangan pribadi anda. Janganlah mengubarnya di jejaring ini(diungkapkan dalam status). Jika ingin mendapatkan simpati atau menumpahkan unek- unek kekesalan anda, teleponlah teman atau sahabat. Janganlah bertanya pada orang-orang di dunia maya yang diakses oleh orang banyak.

Biasanya seseorang yang kesal atau gagal dalam sesuatu hubungan mengucapkan kata- kata yang kotor, kata-kata yang rendah dan bila diucapkan secara langsung dengan suara yang keras dan memaki-maki.

Untuk itu, Rosulullah bersabda,

“Jauhilah kamu semua akan kata kotor, karena Allah tidak suka kepada kata kotor atau yang menyebabkan timbulnya kata kotor dari orang lain” (HR Nasai, Hakim dan Ibnu Hibban).

“Seorang mukmin bukanlah tukang pemberi celaan, tukang melaknati orang, tukang berkata kotor atau berkata rendah” (HR Tirmidzi).

“Sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada orang yang kotor katanya, yang menyebabkan timbulnya kata-kata kotor dari orang lain, juga yang suka bersuara keras (berteriak-teriak) di pasar-pasar” (HR Ibnu Abiddunya dan Thabrani).

3. Jangan curhat dan buka rahasia

Curhat memang menyenangkan, namun sebaiknya lihat-lihat tempat bila ingin curhat. Cobalah gunakan cara yang konvensional dibanding melakukannya di jejaring pertemanan ini. Khan bisa menggunakan email, telepon atau mengajak teman/sahabat minum kopi bareng-bareng.

Jangan menulis hal-hal yang sangat pribadi ini ke status, karena akan merugikan sendiri. Kalau pribadi orang lain bagaimana? Membuka rahasia pribadi saja tidak diperkenankan, apalagi rahasia orang lain.

Rosulullah bersabda, “Apabila seseorang mengadakan suatu percakapan, kemudian ia pergi, maka apa yang dikatakannya itu adalah amanah (yang wajib disimpan baik-baik)” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

“Percakapan itu adalah amanah antara kamu semua” (HR Ibnu Abiddunya).

Jadi menyiar-nyiarkan rahasia itu adalah haram,jika akan menimbulkan suatu bahaya, namun suatu cela besar jika tidak sampai menimbulkan bahaya apa-apa.

4. Jangan menghina, mencaci dan menyebarkan fitnah

Seperti di dunia nyata, di dunia maya pun dituntut untuk menjaga tutur kata yang baik. Bila anda mencaci maki dengan kata yang kasar, bisa-bisa anda dinilai sebagai orang yang enggak asyik, dan tentunya akan menjatuhkan reputasi anda di mata teman-teman.

Ada seorang teman marah-marah, karena seorang temannya menagih hutang di status atau komentar, dia merasa tersinggung karena seluruh teman tahu akan hal itu. Perbuatan menghina dan mengejek diharamkan dan dilarang keras oleh ajaran agama Islam sebagaimana Allah berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sesuatu kaum menghina kepada kaum yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan. Jangan pula golongan wanita menghina kepada golongan wanita yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan” (Al-Hujurat ayat 11).

“Janganlah kau ikuti orang yang suka mencela serta berjalan (kesana kemari) menyebarkan fitnah” (Al-Qalam ayat 11).

Untuk itu, Rosulullah bersabda, “Janganlah kamu semua memaki-maki mereka itu (yakni orang-orang musyrikin yang terbunuh
dalam peperangan Badar), karena tidak ada sesuatu apapun yang membekasi orang-orang yang mati itu dengan apa-apa yang kamu semua ucapkan, bahkan hanya menyakiti orang-orang yang masih hidup saja (seperti keluarga mereka dan lain-lain). Ingatlah bahwa kata-kata yang rendah itu adalah suatu kehinaan (bagi yang mengucapkan)” (HR Ibnu Abiddunya dan Nasai).

“Yang amat dicintai dari kamu semua di sisi Allah adalah yang terbaik akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu orang, yang dapat menyesuaikan diri lagi dapat diikuti penyesuaian dirinya itu, sedangkan yang amat dibenci dari kamu semua itu di sisi Allah adalah orang-orang yang suka berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah belah antara saudara-saudara, lagi pula yang mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari kesalahan-kesalahan” (HR Ahmad)

5. Kenali perbedaan antara wall (status) dengan message.

Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi anda sebaiknya tidak perlu terlalu diekspos. Ingat kan ini juga dibaca oleh orang banyak, dan kalimat-kalimat nya mungkin lebih cocok jika disampaikan melalui message di inbox.

Allah berfirman,

“Jika ada seorang fasik datang kepadamu dengan membawa suatu berita, maka periksalah dahulu dengan seksama” (Al-Hujurat ayat 6)

6. Jangan terlalu sering mengeluh.

Ketika anda punya masalah dengan atasan, rekan kerja atau klien anda, hindari mengeluhkan hal tersebut di facebook. Ingat status anda dapat dibaca oleh banyak orang, termasuk atasan dan relasi anda. Coba ingat lagi, mereka sudah menjadi teman anda kan? Jadi jagalah jempol anda agar tidak mengetik sembarangan.

Mereka akan berfikir bahwa anda tidak professional. Daripada berkeluh kesah, sebaiknya tuliskan hal-hal yang positif yang membuat orang lain bersemangat dan bermotivasi.

Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya,

“Katakanlah : Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az-Zumar ayat 53).

"Bermohonlah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas". (Al-A'raf ayat 55)

7. Jangan sekali-kali membuat profil palsu.

Biasanya hal ini terkati dengan urusan asmara anda yang gagal dan membuat anda dendam. Mungkin terlintas di benak anda untuk membuat akun palsu, nama palsu agar mantan pacar atau suami yang telah menyakiti anda tidak mengenalnya. Kemudian, anda posting atau membuat status-status hal-hal yang buruk tentangnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Rosulullah bersabda

“Ada tiga perkara, barangsiapa memiliki semua itu dalam dirinya, maka ia adalah seorang munafik, sekalipun ia sholat, berpuasa dan mengira bahwa ia seorang muslim, yaitu jika berkata dusta, jika berjanji menyalahi dan jika dipercaya berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim).

“Ada empat perkara, barangsiapa yang memiliki semuanya itu dalam dirinya, maka ia adalah seorang munafik, sedangkan barangsiapa yang memiliki salah satu dari sifat-sifat itu di dalam dirinya, maka ia memiliki salah satu kemunafikan, sehingga ia meninggalkan sifat tersebut. Empat perkara itu adalah jika berbicara dusta, jika berjanji menyalahi, jika menjanjikan sesuatu bercidera dan jika bermusuhan berlaku curang” (HR Bukhari dan Muslim).

“Amat besarlah pengkhianatannya jika engkau mengatakan suatu percakapan kepada saudaramu yang ia dapat mempercayai kata- katamu itu, sedang engkau sendiri berdusta kepadanya dalam kata-katamu tadi” (HR.Bukhari).

“Saya berwasiat kepadamu agar tetap bertakwakepada Allah, benar dalam berkata-kata, menunaikan amanah, menepati janji, menyedekahkan makanan dan merendahkan diri” (HR Abu Na’im)

8. Membalas setiap pesan

Jawablah pesan dari teman anda jika mereka menanyakan sesuatu. Abaikan saja jika ada yang mengirimkan pesan negative dan jangan terpancing serta membuang waktu anda dengan menanggapi orang tersebut. Sama saja di dunia nyata dengan dunia maya juga dalam bersilaturahmi ke teman atau saudara, walau sekedar bercakap-cakap, Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan adab bertamu yaiu “mengucapkan salam”. Dengan mengucapkan salam berarti anda mendoakan semoga tuan rumah memperoleh keberkahan dan keselamatan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat An-Nur ayat 27,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salamkepada penghuninya”.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzidikisahkan bahwa Kaldah bin Hnbal disuruh Shafyan bin Umaiyah untuk mengantarkan susudan makanan kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang berada di ataslembah. Kaldah langsung menemui Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa mengucapkansalam dan minta izin. Rosulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya keluarkembali dan mengucapkan, “Assalamualaikum,apakah aku boleh masuk?”. Inilah ajaranRosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya dilakukan oleh setiap muslim/muslimah. Selanjutnya “meminta Idzin masuk” (Perhatikan Surat An-Nur ayat 27).

Lalu, “bersikap tawadlu dalam majelis tuan rumah” dimana sudah menjadi hal yang lumrah bahwa siapapun yang menjadi tuan rumah tentu ia tidak ingin melihat tamunya berlaku tidak sopan.

9. Hargai usaha orang lain.

Hargailah usaha orang lain yang membuat tulisan, kutipan, petunjuk, saran ataupun kritik yang membangun. Allah berfirman,

“Kami (Allah) mencatat apa-apa yang telah mereka lakukan dahulu-dahulu dan apa-apa yang merupakan bekas dari amalan-amalannya itu” (Yaa Siin ayat 12).

“Akan diberitahukanlah kepada manusia pada hari kiamat itu apa-apa saja amalan yang dilakukannya dahulu atau belakangan” (Al- Qiyamah ayat 13).

Rosulullah bersabda :

“Tinggalkanlah berbantah-bantahan itu sebab sedikit kebaikannya. Tinggalkanlah berbantah- bantahan itu, sebab sedikit kemanfaatannya. Berbantah-bantahan itu hanya menimbulkan perseteruan saja antara sesama saudara” (HR Thabrani).

“Janganlah engkau berbantah-bantahan dengan saudaramu, jangan pula bersendagurau dengannya (yang melampaui batas) dan jangan sekali-kali engkau mengemukakan janji kepadanya akan suatu perjanjian kemudian engkau tidak menepatinya” (HR Tirmidzi).

Marilah Manfaatkan Facebook untuk Menyebarkan Kebaikan

"Ketika ku mohon pada Allah KEKUATAN, Allah memberiku kesulitan agar aku kuat
Ketika ku mohon pada Allah KEBIJAKSANAAN, Allah memberiku masalah agar kupecahkan
Ketika ku mohon pada Allah KESEJAHTERAAN, Allah memberiku akal untuk berfikir
Ketika ku mohon pada Allah KEBERANIAN, Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi"

The Truth about Facebook

http://www.youtube.com/watch?
v=GqRMTmEUlvY

Negative Effects of Facebook

http://www.youtube.com/watch?v-
X38N8lS78g&feature=related

The Truth Behind Facebook, What is it Really
For?

http://www.youtube.com/watch?
v=VXIdCEbwh9I&feature=related

Ten Things Facebook Didn't Tell You!

http://www.youtube.com/watch?
v=E1XGvcNjxc8&feature=related

The World Is Obsessed With Facebook
http://www.youtube.com/watch?
v=xJXOavGwAW8&feature=related

Facebook Illuminati Satanic Mark Zuckerberg
The New World Order

http://www.youtube.com/watch?
v=KrBMi1RgPAQ&feature=related

The World Without Facebook

http://www.youtube.com/watch?
v=ocXX619kaPM&feature=related

The World of Social Media in 2011 - All The
Statistics, Facts and Figures

http://www.youtube.com/watch?
v=mgp7GwHxV14&feature=related